Teori Psikologi: Loneliness
Teori Psikologi: Loneliness
Definisi Loneliness
Santrock (2001) menjelaskan bahwa kesepian dirasakan oleh individu yang memiliki kebutuhan yang kuat akan keintiman tetapi belum mampu mengembangkan keterampilan atau kematangan sosial tersebut dalam memenuhi kebutuhannya. Ketidakmampuan tersebut membuat individu merasa terisolasi dan merasa bahwa dirinya tidak mempunyai siapa-siapa dijadikan sosok untuk saling berbagi keintiman. Penelitian yang dilakukan Cutrona (1982 dalam Santrock, 2001) menjelaskan bahwa awalnya para peneliti mengirah bahwa usia tua merupakan usia yang rentang dengan rasa kesepian, namun hasil penelitian membuktikan sebaliknya. Rasa kesepian yang tinggi dirasakan individu saat remaja dan dewasa.Santrock (2008) menambahkan bahwa kesepian rentan dapat dialami individu ketika individu meninggalkan hubungan dekat yang sudah terjalin dan tidak memiliki teman. Setiap individu memiliki bagian kesepian dalam hidupnya, namun beberapa individu merasakan kesepian pada kondisi yang kronis. Kondisi kronis tersebut membuat individu mengalami gangguan secara fisik dan psikologis. Konsisi kronis yang tidak bisa diatasi oleh individu dapat menyebabkan kematian.
Jenis-jenis Loneliness
Santrock (2001) menjelaskan bahwa terdapat dua jenis kesepian yang sering dialami individu, yaitu isolasi emosi dan isolasi sosial. Berikut penjelasannya:
a. Isolasi emosi adalah jenis kesepian yang dialami individu yang timbul ketika tidak memiliki hubungan yang hangat dan intim, masih sendiri (bujang), bercerai, dan janda, sering mengalami jenis kesepian emosi ini.
b. Isolasi sosial adalah suatu jenis kesepian yang terjadi ketika individu tidak memiliki perasaan terintegrasi dengan individu lain. Partisipasi individu kurang dalam sebuah kelompok atau masyarakat yang melibatkan hubungan persahabatan. Kesepian sosial juga ditandai dengan ketidakmampuan individu berkomunikasi dengan melibatkan kepentingan atau tujuan bersama dalam membangun hubungan hubungan tersebut. Tipe kesepian ini membuat individu merasa terasing, bosan, dan gelisah.
Faktor-faktor Loneliness
Adapun faktor-faktor yang berkaitan dengan kesepian dipaparkan oleh Santrock (2001), yaitu:
1. Kebutuhan seks individu, kurangnya waktu yang dihabiskan bersama antara pasangan perempuan dan laki-laki menjadi pemicu individu merasa kesepian.
2. Kelekatan, individu remaja atau dewasa akan merasa kesepian karena tidak memiliki teman dekat atau tidak terintegrasi dalam sebuah sistem pertemanan sebaya. Individu juga akan merasa kesepian karena hubungan yang buruk dengan keluarga atau individu memiliki pengalaman ditolak atau kehilangan sosok yang penting dalam hidupnya.
3. Harga diri yang rendah akan membuat individu menyalahkan segala kekurangan yang ada pada dirinya.
4. Kemampuan sosial, yaitu ketidakmampuan individu dalam membuka diri, kurangnya perhatian dengan individu di sekitarnya atau dengan pasangan, dan ketidakmampuan mengembangkan keintiman yang nyaman dengan individu lain atau pasangan.
Santrock (2008) menambahkan bahwa perasaan individu yang mengalami tekanan akan pemenuhan diri dan prestasi, kelekatan hubungan, dan melemahnya sebuah hubungan secara stabil menjadi faktor-faktor yang memicu individu merasa kesepian dalam hidupnya. Menurut Beal dan Valeri (Santrock, 2008) bahwa perasaan kesepian sering terbentuk melalui proses transisi kehidupan yang dialami manusia, seperti pindah rumah, perceraian, dan kematian atau keluarga dan teman dekat.
Cara mengurangi Loneliness
Individu dapat mengurangi rasa kesepian yang dialaminya dengan mengubah hubungan sosial tau melakukan perubahan kebutuhan dalam berkomunikasi dengan individu lain (Peplau & Perlman, 1982 dalam Santrock, 2001). Beberapa cara ditawarkan oleh Santrock (2001) untuk mengurangi rasa kesepian yang dialami individu, yaitu:
1. Individu dapat mengurangi kesepian mereka dengan meningkatkan hubungan sosial dengan membentuk hubungan baru dengan individu lain, dengan menggunakan jaringan sosial atau dengan melakukan penggantian hubungan, misalnya dengan memeilihara hewan dan tanaman kembang, atau menonton televisi.
2. Mengurangi sedikit hasrat untuk melakukan kontak sosial. Individu dapat mengalihkan hasratnya tersebut dengan mengikuti kegiatan-kegiatan atau aktifitas yang dapat dilakukan dan dinikmati sendiri.
Hurlock (1980) juga menjelaskan bahwa individu dewasa dapat melakukan penyesuaian diri dengan kesendirian yang dialaminya melalui sebuah pernikahan. Pernikahan akan mengantarkan individu pada kondisi yang awalnya tidak mampu menjalin hubungan yang intim akhirnya terpenuhi dengan kehadiran sosok pendamping. Pendamping dalam hal ini bisa dijadikan teman, sahabat, dan pasangan hidup dalam melalui semua gejolak kehidupan.
No comments for "Teori Psikologi: Loneliness"
Post a Comment