Intervensi: Konseling Kognitif untuk Meningkatkan self efficacy

Intervensi: Konseling Kognitif untuk Meningkatkan self efficacy



Konseling pada proses layanan psikologi kali ini akan difokuskan pada konseling kognitif. Konseling kognitif ini berlandaskan pada teori kognitif yang berfokus pada kehadiran distorsi (penyimpangan) dalam proses berfikir individu atau lazimnya disebut distorsi kognitif. Jika distorsi kognitif ini mampu dihilangkan pikiran individu maka individu tersebut akan mengalami perubahan emosi yang lebih baik dan akan berlangsung lebih lama (Subandi, 2002).
Metode Intervensi:
Intervensi yang dilaksanakan adalah konseling kognitif untuk meningkatkan self efficacy klien. Konseling  ini didasarkan pada hasil asesmen yang menggambarkan bahwa klien memiliki beberapa distorsi kognitif yang membuat self efficacy klien rendah dan akhirnya berdampak pada motivasi klien yang rendah. Maksud dan tujuan intervensi konseling dengan pendekatan kognitif menurut Subandi (2002) adalah dengan melaksanakan sesi konseling, konselor mampu membangkitkan pikiran-pikiran klien dan membuat klien memaparkan permasalahan yang dihadapinya. Selanjutnya, konselor dan klien sama-sama mengumpulkan bukti yang menyanggah pikiran-pikiran klien yang terinterpretasi, lalu konselor menyusun desain pekerjaan rumah untuk menguji validitas interpretasi tersebut.
Adapun jenis distorsi kognitif yang terdapat pada pikiran klien adalah sebagai berikut:
1. Underestimating coping ability, yaitu klien selalu menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan tugas dengan maksimal dan memuaskan.
2. Loncatan kesimpulan, yaitu klien juga sering mengatakan bahwa “sepertinya hasil ujian saya jelek deh” padahal belum ada bukti,
3. Prediksi negatif, yaitu klien sering berfikir bahwa orang itu mungkin tidak menyukai pendapat dirinya sehingga klien lebih banyak diam dan memendam apa yang ingin dikatakannya kepada seseorang.
4. Pelabelan dan mislabeling, yaitu klien juga sering menggap dirinya bodoh dan menyalahkan diri sendiri karena mengerjakan tugas tidak maksimal dan sering terburu-buru dengan deadline waktu pengumpulan sudah dekat.
Berdasarkan beberapa distorsi kognitif tersebut maka klien diharapkan mampu menghilangkan distorsi kognitifnya yang membuat keyakinan diri subjek mengenai kemampuan dan keberhasilannya dalam mengerjakan tugas dan ujian menjadi lebih positif.

No comments for "Intervensi: Konseling Kognitif untuk Meningkatkan self efficacy"