Intervensi Psikologi: Terapi Bermain untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak

INTERVENSI PSIKOLOGI: TERAPI BERMAIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK





Adriana (2011) menjelaskan bahwa terapi merupakan penerapan sistematis dari sekumpulan prinsip belajar terhadap kondisi atau tingkah laku yang dianggap menyimpang dengan tujuan melakukan perubahan. Perubahan yang dimaksud dalam hal ini adalah menghilangkan, mengurangi, meningkatkan, atau memodifikasi suatu situasi atau tingkah laku tertentu. Umumnya terdapat dua macam terapi yaitu terapi jangka pendek untuk masalah ringan, yang dapat diselesaikan dengan memberi dukungan, ide, menghibur, dan membujuk anak. Terapi kedua adalah terapi jangka panjang yang digunakan untuk mengatasi masalah yang memerlukan keteraturan dan kesinambungan demi perubahan perilaku yang diinginkan. Misalnya terapi bermain dan terapi keluarga.

Selanjutnya, terapi bermain adalah salah satu usaha untuk mengubah tingkah laku yang mengalami masalah dan hambatan dengan menempatkan anak dalam situasi bermain. Umumnya terapi bermain dilakukan di ruangan khusus yang telah diatur sedemikian rupa sehingga anak bisa merasa lebih santai dan dapat mengekspresikan segala perasaan dan pikirannya serta menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi anak (Adriana, 2011).
Pada pembahasan ini, terapi bermain akan dijadikan salah satu bentuk intervensi untuk mengoptimalisasi perkembangan motorik kasar anak yang mengalami keterlambatan perkembangan. Adapun dasar yang digunakan untuk memilih terapi bermain sebagai salah satu bentuk intervensi adalah penelitian yang dilakukan oleh Zellawati (2011) yang menyatakan bahwa kegiatan bermain pada anak memiliki manfaat bagi berbagai aspek dalam perkembangan anak. Khususnya untuk memberikan stimulasi pada perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak. Oleh karena itu bermain sebagai media terapi akan membuat anak tampil bebas karena sesungguhnya bermain adalah sesuatu yang secara ilmiah sudah dimiliki oleh seorang anak.

Adapun arget keterampilan motoik halus yang ingin dilatih adalah menggambar bentuk, menulis, mewarnai, dan menggunting. Khusus untuk keterampilan menggambar, menulis, dan mewarnai akan dimulai dengan memberikan stimulasi pada kekuatan dan kelenturan otot tangan dan jari-jari anak. Hal tersebut sangat disarankan untuk diberikan pada anak yang memiliki kondisi  sering keliru memegang pensil dan masih kaku menggunakan pensil, spidol, dan crayon. Stimulasi tersebut akan diberikan dalam bentuk permainan manipulatif. Jackman (2001) menjelaskan bahwa permainan manipulatif sangat bermanfaat untuk melatih kontrol motorik halus, misalnya melatih sentuhan telapak tangan dan jari-jari tangan anak untuk menyentuh berbagai tekstur benda, mulai dari yang benda keras sampai benda yang lunak. Adapun contoh permainan manipulatif yang dapat melatih kelenturan otot-otot tangan dan sensitifitas sentuhan tangan adalah permainan “Mari Membentuk” dengan media plastisin atau bahan lilin-lilin mainan (Prasetyono, 2007). Diharapkan ketika pemberian permainan ini efektif, anak merasa mudah melakukan aktivitas menggambar, menulis, dan mewarnai karena telah mampu memegang pensil, spidol, dan crayon dengan tepat. Harapan yang lain juga adalah anak mampu menggerakkan tangan dan jari-jarinya ketika menulis, menggambar, dan mewarnai secara luwes.

Selain permainan tersebut, bentuk permainan manipulatif yang lain pun diberikan kepada anak. Misalnya permainan melipat kertas origami, puzzle, menulis, menggambar, mewarnai, menggunting, dan menempel (Adriana, 2011). Sulistyawati (2014) juga mengatakan hal yang sama bahwa mengajak anak bermain puzzle, mengunting, memotong, dan menggambar mampu menstimulasi perkembangan motorik halus anak dengan baik.

Berikut ini akan dipaparkan prosedur pemberian permainan berdasarkan nama permainan masing-masing:
a. Plastisin (motorik halus)
Persiapan
Plastisin atau lilin mainan

Cara bermain
1. Klien diinstruksikan untuk membuat beberapa bentuk bangun ruang seperti bulat, oval, persegi panjang, kotak, segitiga, dan tabung.
2. Selanjutnya, klien juga di istruksikan untuk membetuk sebuah benda sesuai dengan keinginan klien.

b. Menyusun puzzle (motorik halus)
Persiapan
1. Puzzle
2. Meja dan kursi
Cara bermain
1. Berikan puzzle pada anak.
2. Beri arahan: minta anak untuk memisahkan bagian-bagian puzzle dan menyusunnya kembali.
3. Beri pujian kepada anak apabila berhasil menyusun kembali puzzle dengan benar.

c. Melipat kertas/origami (motorik halus)
Persiapan
1. Kertas lipat atau koran
2. Meja dan kursi
3. Benang wol
Cara bermain
1. Ajak anak untuk bermain melipat kertas.
2. Anak diarahkan duduk di atas kursi dengan sebuah meja di depannya.
3. Berikan kepada anak kertas lipat atau koran.
4. Terapis memberikan contoh cara melipat kertas untuk membuat topi.
5. Minta anak untuk meniru cara melipat kertas yang membentuk topi.
6. Berikan pujian jika anak berhasil.
7. Ajarkan juga cara membuat katak, bunga, ikan, burung, dll pada anak.
8. Apabila selesai, ikat hasil pekerjaan anak dengan benang wol dan berikan kepada anak.


d. Menggambar dan mewarnai (motorik halus)
Persiapan
1. Satu lembar kosong.
2. Beberapa gambar jenis transportasi dengan dua versi yaitu satu gambar sempurna dan satu gambar yang kurang sempurna.
3. Pensil dan crayon.
Cara bermain
1. Anak diberikan selembar kertas kosong dan anak diinstruksikan menggambar sebuah benda yang dimilikinya di dalam kelas.
2. Setelah itu, anak diberikan beberapa gambar dalam dua versi tersebut.
3. Memberikan arahan kepada anak untuk mengamati gambar yang sempurna terlebih dahulu kemudian membandingkannya dengan gambar yang tidak sempurna.
4. Selanjutnya arahkan anak untuk melengkapi gambar sesuai dengan gambar yang ada di atasnya yang sempurna.
5. Setelah dilengkapi, arahkan anak untuk memberikan warna sesuai dengan warna pilihan anak.
6. Pastikan anak melengkapi gambar dengan benar dan mewarnai dengan rapi tanpa keluar dari garis.

e. Menggunting dan menempelkan bentuk sesuai jenisnya
Persiapan
1. Beberapa gambar hewan dan buah-buahan.
2. Gunting kertas.
3. Dua lembar kertas kosong sebagai wadah untuk menempelkan bentuk yang sudah digunting.
4. Lem kertas.
5. Pensil.
Cara bermain
1. Berikan kepada anak 2 lembar kertas kosong dan arahkan kepada anak untuk menulis nama kelompok benda yang ingin dikelompokkan. Misalnya, hewan dan buah-buahan.
2. Berikan anak lembaran kertas yang berisi gambar-gambar yang akan digunting.
3. Gambar-gambar yang telah digunting kemudian ditempelkan pada kertas kosong sesuai dengan kelompoknya masing-masing.
4. Pastikan gambar yang ditempelkan sesuai kategori dan dilem secara rapi.

Sumber: MODUL INTERVENSI
“TERAPI BERMAIN UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS ANAK”
RSQ, 2015

Selamat mencoba!!!

No comments for "Intervensi Psikologi: Terapi Bermain untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak"