Intervensi Psikologi: Cara-cara Penyesuaian Diri

Intervensi Psikologi: Cara-cara Penyesuaian Diri



Cara-Cara Penyesuaian Normal
a. Penyesuaian dengan serangan frontal atau langsung.
Penyesuaian normal mencakup respon-respon yang melibatkan suatu pendekatan tegas dan langsung terhadap masalah dan tuntutan setiap hari. Sebagai contoh, karena kesulitan transportasi anda akan terlambat pada suatu perjanjian penting. Situasi tersebut tidak akan terpecahkan jika kita menanggapi dengan kemarahan yaitu dengan memaki system transportasi, mengambil taksi dan tiba secepat mungkin, kemudian menjelaskan kepada siapa saja yang terlibat tentang sebab keterlambatan anda, atau  menelpon orang penting tersebut dan memberiktahukan bahwa anda akan tiba dengan terlambat merupakan salah satu pola penyesuaian yang normal. Peristiwa ini merupakan serangan frontal atau langsung pada suatu situasi tertekan.

b. Penyesuaian dengan Eksplorasi
Tidak adanya pengalaman, proses belajar yang tidak cukup, pengembangan tidak cukup dan semacamnya, bisa menghalangi pendekatan yang langsung terhadap beberapa permasalahan penyesuaian. Contoh dari cara penyesuaian ini adalah seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian dan kasih-sayang dari sang nenek, anak tersebut kemudian melakukan eksplorasi pada perilakunya agar Dia mendapatkan perhatian dan kasih-sayang yang Dia inginkan. Penyesuaian eksplorasi tersebut meliputi perilaku-perilaku yang dapat menyenangkan hati sang nenek.

c. Penyesuaian dengan Trial and Error
Explorasi erat hubungannya dengan trial and error, yang sering digunakan di dalam situasi penyesuaian normal. Satu-satunya perbedaan antara dua pendekatan ini adalah explorasi itu lebih acak. sedangkan trial and error memiliki banyak pilihan. Seorang siswa boleh menemukan bahwa kurikulum yang ia pilih tidak cocok dengan minatnya, dan oleh karena itu pilihannya adalah suatu kesalahan. Jika pengenalan tentang kekeliruan ini diikuti dengan cepat oleh pilihan suatu kurikulum yang lebih pantas, kita mempunyai situasi trial-error percobaan baru, dan siswa telah melakukan suatu penyesuaian yang baik.

 d. Penyesuaian oleh substitusi
Sama halnya dengan eksplorasi, substitusi sebagai suatu contoh khusus dari berbagai respon. Sekalipun demikian, dalam substitusi terdapat upaya sengaja untuk mereduksi frustasi yaitu dengan bijaksana mengubah arah penyesuaian. Contohnya, seorang remaja mengalami gangguan penglihatan yang ekstrim tidak mungkin mendaftar di angkatan udara dan harus melepaskan ambisinya dalam hal tersebut. Sama halnya dengan orang yang gagal menawan hati seorang teman; orang yang tidak dapat mempunyai anak; dan orang-orang yang mengalami hambatan karena cacat secara fisikbahkan orang yang kekurangan dana untuk biaya sehari-hari , orang-orang yang demikian kadang-kadang mencapai penyesuaian yang baik dengan mensubstitusi tujuan atau ambisi yang selalu tertahan seperti tergambar dalam diagram di bawah ini.

e. Penyesuaian dengan Eksploitasi Kemampuan Pribadi/Personal

Pemakaian prinsip substitusi akan tergantung pada tingkatan potensi seseorang. Maka dari itu disajikan pula cara penyesuaian dengan eksploitasi kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mencapai penyesuaian yang baik dan normal. Contohnya, seorang siswa yang mendapatkan nilai hasil evaluasi belajar yang rendah berusaha dengan sungguh-sungguh dalam hal belajar agar mampu memperbaiki hasil evaluasi yang akan diberikan selanjutnya oleh sang guru.

f. Penyesuaian dengan belajar
penyesuaian normal dapat secara efektif dicapai dan dipertahankan melalui media pembelajaran. Sebenarnya, eksplorasi dan mencoba-coba (trial and error) hanyalah teknik khusus yang digunakan oleh organisme mempelajari respons yang bermanfaat bagi penyesuaian yang memadai. Tentu saja belajar terletak jauh dari kedua pendekatan tersebut dan merupakan suatu cara yang paling efektif untuk mengahadapi tuntutan kehidupan sehari-hari. Tentara yang gagal memperoleh pengetahuan, teknik dan skill yang dituntut oleh  peranannya tidak akan mencapai penyesuaian dalam kehidupan militer. Pekerja sosial yang menaruh prasangka terhadap kelompok minoritas tidak dapat berharap untuk memenuhi keperluan posisinya. Remaja yang gagal mempelajari tanggung jawab dari kehidupan orang dewasa tidak dapat diharapkan untuk menyesuaikan dirinya secara normal ke situasi dewasa nantinya. Pada setiap contoh, penyesuaian normal diperoleh melalui pencapaian dan perkembangan respon-respon yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan diberbagai situasi.  Belajar tidak diperlukan, hanya ketika seseorang telah memiliki peralatan yang cukup untuk berbagai situasi. 

g. Penyesuaian dengan hambatan dan pengendalian diri.
Pada saat tertentu penyesuaian normal akan lebih baik dengan menghambat respon-respon daripada mengembangkan respon-respon baru. Sebagaimana kita ketahui bahwa jumklah hambatan yang baik dan efektif, serta penyesuaian diri yang sehat bersifat fundamental dalam penyesuaian normal. Sebagai contoh, pada masalah penyesuaian seksual sebelum nikah khususnya, explorasi, mencoba-coba (trial and error) dan belajar pada umunya dihalangi oleh batas sosial dan moral. Dengan demikian, penyesuaian yang efektif hanya dapat dicapai dengan mengontrol secara inteligen respon-respon yang berperan dalam perilaku seksual. Di sini Nampak hubungan antara hambatan dan pengendalian diri,  pertama menghalangi ekspresi dari drive atau motive, dan yang lain adalah memungkinkan pengarahan proses mental dan perilaku ke dalam ekspresi yang dapat diterima. Meskipun demikian, bukan hanya penyesuaian seksual yang memerluakan hambatan dan pengendalian diri. Penyesuaian normal perlu untuk mengontrol semua nafsu pada waktu tertentu, seperti pada kontrol terhadap pikiran,imaginasi, emosi dan perilaku.
Orang yang penyesuaiannya normal membatasi kebutuhannya, seperti lapar, haus dan istirahat, mengarahkan pikiran ke arah logis, menghilangkan mimpi siang yang berlebihan, dan menghindari ekspresi perasaan dan emosi kasar. Dengan demikian, kapan saja pengendalian ini dinyatakan dalam respon seseorang pada suatu situasi, kita dapat mengatakan bahwa dia menyesuaikan dirinya secara normal.

h. Penyesuaian dengan Perencanaan yang inteligen
Penyesuaian normal juga tercermin dalam aplikasi intelegensi secara konsisten pada situasi masalah. Tidak ada yang lebih jelas dari pada proses perencanaan  yang inteligen, apakah perencanaan ini diarahkan  kepada kesejahteraan ekonomi, kesehatan, pendidikan, kebahagiaan perkawinan atau tanggung jawab dari sebuah pekerjaan. Orang yang secara kronologis mengalami kesulitan penyesuaian kurang mampu mengorganisasikan pemikiran dan perilakunya secara sistematis guna merealisasi beberapa rencana kegiatannya. Sebagai contoh, banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan belajar karena mereka gagal merencanakan program studinya secara cermat (inteligen), mengatur waktu secara efisien, atau mengorganisasi kebiasaan-kebiasaan belajarnya. Banyak guru-guru yang kurang mampu beradaptasi karena gagal mengorganisasi kegiatanya sehari-hari ditinjau dari penggunaan rencana yang cermat sehingga pekerjaannya mungkin diselsesaikan dengan kelelahan dan frustasi. Perencanaan yang cermat (inteligen), mengarah pada pemenuhan tuntutan sekarang dan antisipasi terhadap masalah yang mungkin terjadi di masa depan, sebagai contoh yang jelas tentang penyesuaian normal. Penyesuaian ini sangat penting karena diorientasikan kepada masa depan, sehingga membantu menjamin kesinambungan  penyesuaian dengan memperkirakan kesulitan-kesulitan yang mungkin  terjadi. Perkiraan ini memberi kesempatan individu untuk mengorganisasi sumber-sumbernya guna memenuhi tuntutan dan masalah yang harus dihadapi dan untuk mendorong perubahan-perubahan atau proses belajar yang mungkin diperlukan.

Karakteristik ini digambarkan secara mencolok dalam keterampilan dan efisiensi pemimpin-pemimpin dalam perindustrian, pemerintahan, dan pendidikan guna memenuhi tuntutan yang kompleks yang muncul dari hari ke hari dalam pekerjaan mereka yang berbeda. Kalau perencanaan inteligen tidak digunakan dalam situasi-situasi ini, frustasi dan salah suai akan banyak menimpa baik laki-laki maupun perempuan.

No comments for "Intervensi Psikologi: Cara-cara Penyesuaian Diri"