Intervensi: Psikoedukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak

Intervensi: Psikoedukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak




Bronfenbrener dalam Ormrod (2009) menjelaskan bahwa perkembangan seorang anak tidak dapat dipisahkan dari peranan sebuah sistem yaitu sistem keluarga dan sistem lingkungan di mana anak menjadi salah satu anggotanya. Perlu ditekankan bahwa sistem yang paling dekat dengan anak adalah keluarga. Oleh karena itu keluarga adalah pondasi dasar perkembangan hidup seorang anak. Kondisi tersebut disebabkan oleh kedudukan sebuah keluarga bagi anak adalah sebagai alat pendukung perkembangan anak, misalnya memenuhi semua kebutuhan fisiologis anak, membantu anak menyelesaikan tugas-tugas akademik, dan bekerjasama dengan semua pihak seperti guru untuk mengatasi segala permasalahan belajar dan tingkah laku yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari (Ormrod, 2009).
Selanjutnya, sistem kedua yang berperan penting dalam perkembangan anak setelah keluarga adalah lingkungan (neighborhood). Lingkungan di mana anak berada dapat menjadi sumber pendukung tambahan bagi perkembangan seorang anak. Khusus, bagi anak yang sedang menempuh pendidikan, kehadiran guru dan teman di sekolah menajdi sumber dukungan tambahan bagi anak untuk mencapai proses dan hasil belajar yang optimal serta pengalaman yang bermakna bagi anak (Ormrod, 2009).
Berdasarkan peran dan fungsi kedua sistem tersebut maka dapat dikatakan keberadaan dan kesadaran orangtua dan seorang guru akan sangat memberikan pengaruh yang positif terhadap optimalisasi perkembangan di berbagai aspek pada seorang anak. Khususnya pada aspek perkembangan motorik klien. Kesadaran orangtua dan guru tidak terlepas dari pemahaman orangtua dan guru mengenai karakteristik perkembangan klien. Ketika orangtua dan guru sudah memiliki kesadaran tersebut maka kedua sistem tersebut mampu menghadirkan stimulasi-stimulasi yang kelak akan membantu optimalisasi pekembangan motorik klien. Jadi dapat disimpulkan penanganan yang efektif untuk mengatasi keterlambatan perkembangan motorik klien adalah dengan memberikan pemahaman kepada orangtua mengenai aspek perkembangan anak dan dinamika permasalahan keterlambatan perkembangan klien. Proses pemberian pemahaman tersebut akan disajikan dalam bentuk intervensi psikologi yaitu psikoedukasi.
Istilah psikoedukasi bukanlah hal yang baru dijumpai di dalam rancangan intervensi khususnya intervensi anak yang mengalami masalah perkembangan yang membutuhkan bantuan orang lain. Menurut Supraktiknya (2008), psikoedukasi sering disebut pendidikan pribadi dan pendidikan sosial. Psikoedukasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan/atau keterampilan sebagai usaha pencegahan dari munculnya dan/atau meluasnya gangguan psikologis di suatu kelompok, komunitas atau masyarakat serta kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman bagi lingkungan (terutama keluarga) tentang gangguan yang dialami seseorang setelah menjalani psikoterapi (Himpunan Psikologi Indonesia, 2010). Berdasarkan pemaparan tersebut maka akan dirancang pelaksanaan psikoedukasi “Memahami perkembangan anak dan cara mengoptimalkan perkembangan anak usia dini.”
Pemberian psikoedukasi pada kasus kali ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh Setyaningsih (2012) yang memaparkan hasil penelitiannya bahwa pemberian psikoedukasi pada keluarga khususnya pada orangtua akan berpengaruh positif kepada anak. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan seorang ibu dalam menstimulasi perkembangan anak pada usia pra sekolah. Hidayati (2008) juga membuktikan bahwa pengetahuan seorang ibu mengenai perkembangan aspek motorik anak akan mendukung kesiapan seorang ibu untuk mempersiapkan stimulus-stimulus yang dapat mengoptimalkan kemampuan motorik anak. Kesiapan seorang ibu dalam memberikan stimulasi pada anak pra sekolah akan membuat anak memiliki kesiapan sekolah yang lebih baik pula.


Sumber:

Hidayati, E. (2008). Hubungan pengetahuan ibu tentang perkembangan psikomotor anak usia 3-5 tahun di Desa Sarirejo Kec. Guntur Kab. Demak. Jurnal Keperawatan, 1(2):12-22.
Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: HIMPSI.
Ormrod, J. E. (2009). Psikologi pendidikan: Membantu murid tumbuh dan berkembang, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Prasetyono, D.S. (2007). Membedah psikologi bermain anak.  Yogyakarta: THINK.
Setyaningsih, T. (2012). Efektivitas terapi kelompok terapeutik dan psikoedukasi keluarga pada anak dan orang tua terhadap peningkatan perkembangan  inisiatif anak usia pra sekolah di Kelurahan
Supratiknya, A. (2008). Merancang program dan modul psikoedukasi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

No comments for "Intervensi: Psikoedukasi untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Anak"