Intervensi: Pembelajaran Siswa dengan Intellectual Disability

Intervensi: Pembelajaran Siswa dengan Intellectual Disability



Westwood (2011) menjelaskan bahwa anak-anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan penerimaan kemampuan keterampilan kognitif akan mengalami kesulitan dalam menafsirkan informasi, memahami informasi, melakukan proses penalaran, dan pemecahan masalah yang kompleks. Pada sebagian besar anak yang mengalami intellectual disability ringan akan mencapai tahap perkembangan kognitif operasional konkrit sesuai dengan teori peaget. Di mana mampu melakukan proses penalaran, pemahaman, dan ingatan terhadap hal-hal dan situasi yang dialami langsung oleh anak. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang efektif digunakan adalah mengajari anak mengenai sesuatu dengan menghadirkan benda tersebut secara langsung atau membuat anak merasakan langsung pengalaman yang membuat dirinya menemukan sebuah informasi/pemahaman baru (pendekatan yang berdasarkan realita).
Pada anak intellectual disability mungkin akan mengalami kesulitan dalam melakukan proses kognitif dasar yaitu sensory motorik atau pra operasinal. Namun tidak menutup kemungkinan anak dengan intellectual disability mencapat proses kognitif tahap operasional konkrit tetapi lambat.
Adapun pesan utama untuk pendidik yang perlu diperhatian adalah (Westwood, 2011):
a. Perkembangan kognitif berasal dari tindakan, siswa belajar dari apa yang dilakukan atau dialaminya.
a. Anak-anak perlu seseorang untuk melakukan interaksi dan juga akan menafsirkan/menjelaskan pengalaman.

Dampak Intellectual Disability
Westwood (2010) menjelaskan bahwa secawa khusus, intellectual disabilty akan mengakibatkan keterbatasan yang siginifikan pada bidang-bidang berikut ini:
a. Komunikasi;
b. Bina diri dalam kehidupan sehari-hari;
c. Keterampilan sosial;
d. Keterampilan akademik dasar (Kemampuan membaca dan menghitung);
e. Regulasi diri dan arahan diri;
f. Keberfungsian dalam masyarakat.
g. Proses belajar yang dialami oleh anak.

No comments for "Intervensi: Pembelajaran Siswa dengan Intellectual Disability"